Otoritas Kesehatan Federal di Amerika Serikat (AS) menyebut saat ini ada lima kasus yang dikonfirmasi akibat virus corona. Kepala kantor penyakit pernapasan pada Pusat Pengendalian Penyakit, Nancy Messonnier, Senin (27/1/2020) mengatakan pihaknya saat ini sedang memeriksa sekitar 100 orang yang diduga terinfeksi virus corona di 26 negara bagian. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan lima orang telah melakukan perjalanan ke Wuhan yang merupakan pusat penyebaran virus corona.
Messonier mengatakan ada dua kasus di California dan satu lainnya masing masing di Arizona, Illinois, dan negara bagian Washington. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengambil kebijakan untuk mengevakuasi staf konsulatnya dari Wuhan. Korban meninggal dunia akibat virus corona di Cina terus bertambah.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/1/2020), Departemen Kesehatan Cina mencatat ada 81 orang meninggal dunia akibat virus corona. Jumlah kasus virus corona di Cina naik sekitar 30 persen menjadi lebih dari 2.700 orang. Sekitar setengahnya terjadi di provinsi Hubei yang merupakan Ibukota dari Wuhan.
Perdana Menteri Cina, Li Keqiang mengunjungi pusat kota Wuhan, pusat penyebaran virus corona. Kunjungan ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah Cina mengatasi wabah corona. Pemerintah Cina juga memperpanjang hari libur tahun baru Imlek selama tiga hari hingga 2 Februari mendatang.
Hal tersebut dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus. Tahun baru Cina biasanya merupakan waktu bagi jutaan orang untuk bepergian. Tetapi kini rencana mereka harus dibatalkan karena penyebaran virus corona.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengambil kebijakan untuk mengevakuasi staf konsulatnya dari Wuhan. Pemerintah Perancis juga berencana untuk mengevakuasi staf dan keluarga yang akan dikarantina di sebuah kota di Cina. Selain itu, PM Jepang Shinzo Abe telah berkoordinasi dengan Beijing untuk segera mengevakuasi warganya.
Arab Saudi juga meminta warga negaranya yang ada di sekitar Wuhan untuk menghubungi Kedubes untuk mengungsi. Sementara Yordania telah memperoleh izin dari Beijing untuk mengevakuasi warganya dari kota Wuhan ke luar negeri. Sebelumnya Pemerintah Cina mengumumkan, korban meninggal akibat wabah virus Corona telah tembus 50 orang, tepatnya 56 orang.
Dalam laporan yang dirilis Minggu (26/1/2020), Beijing menyatakan, adanya 15 korban baru yang meninggal dunia. Selain itu Departemen Kesehatan, hampir 2.000 orang terinfeksi. Pihak berwenang China melaporkan 1.975 kasus. Di antara korban yang baru meninggal dunia, 13 orang berada di Hubei, Provinsi di jantung wabah. Sementara Shanghai melaporkan korban meninggal dunia pertamanya.
Pada Sabtu (25/1/2020) kemarin, Presiden China Xi Jinping mengungkapkan, Negeri Tirai Bambau itu tengah menghadapi "situasi serius" akibat penyebaran virus Corona. Beijing kemudian menggunakan berbagai langkah seperti menutup Wuhan dan 13 kota lainnya agar virus corona tidak menyebar. Patogen dengan kode 2019 nCov itu menuai perhatian dunia karena mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).
Hantaman virus tersebut terjadi ketika rakyat Negeri "Panda" tengah bersiap merayakan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Sabtu ini.