Pengamat Politik Adi Prayitno buka suara soal banyaknya sorotan yang diarahkan pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Terutama soal kabar majunya Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 mendatang. Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Kamis (27/2/2020), Adi Prayitno mulanya menyinggung soal Panitia Khusus (Pansus) Banjir Jakarta yang dibentuk DPRD DKI Jakarta.

Pansus tersebut dibentuk untuk menyelidiki penyebab banjir yang berulangkali terjadi dalam waktu dua bulan. "Yang paling penting sebenarnya Pansus ini adalah uji kepada Anies untuk mempublikasikan apa saja yang sebenarnya sudah dilakukan Anies selama 2,5 tahun untuk mengatasi banjir," kata Adi Prayitno. "Kan itu problem nya."

Terkait hal itu, Adi Prayitno pun menyinggung nama Politisi PSI Rian Ernest. Menurutnya, pembentukan Pansus Banjir Jakarta dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa Anies Baswedan tak melakukan apapun selama menjabat di Jakarta. "Kan ingin diketahui Mas Rian dan yang lain yang setuju dengan Pansus ini terlihat Anies selama 2,5 tahun tidak melakukan apapun," ujar Adi Prayitno.

Namun, Adi Prayitno berpikir banjir merupakan suatu musibah yang tak dapat ditolak siapapun, termasuk Anies Baswedan. "Sekali lagi, banjir ini kan tidak bisa ditolak oleh siapapun bahkan oleh Nabi Nuh sekalipun banjir itu ada," kata Adi Prayitno. "Yang ditanyain orang itu Anies sebenarnya untuk mengantisiapasi banjir itu apa."

Lantas, ia pun menyinggung nama dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Apakah ada normalisasi yang diperpanjang seperti yang dilakukan Jokowi dan Ahok," jelasnya. "Atau misalnya menambah pompa dan seterusnya, kan itu yang sebenarnya ingin ditantang."

Adi Prayitno menyatakan, dibentuknya Pansus bisa menjadi pemicu Anies Baswedan untuk menunjukkan semua upaya yang sudah dilakukan untuk menangani banjir. "Nah, makanya ini tugas Pak Anies dan orang di sekitarnya untuk pamer tentang agenda untuk mengantisipasi banjir," kata dia. "Betul, ini bukti forensik, bukti otentiknya apa yang sudah dilakukan dua tahun ini."

Lebih lanjut, Adi Prayitno justru menyinggung peluang Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Ia menyoroti nama Anies Baswedan yang selalu dihubungkan dengan Pilpres 2024. "Karena bicara Anies pasti bicara 2024, bicara Pilpres 2024 tidak menyertakan Anies suatu hal yang mustahil," sebutnya.

"Kaitan itu ada, tapi yang paling penting setelah Pansus ada ataupun tidak ada, ini tidak ada jaminan banjir di Jakarta akan selesai." Pada kesempatan itu, sebelumnya Rian Ernest blak blakan mengaku meragukan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak resmi dilantik. Karena itu, Rian Ernest menyebut pihak DPRD DKI membentuk Panitia Khusus (Pansus) banjir Jakarta.

Pembentukan Pansus Banjir Jakarta itu terkait dengan sejumlah korban tewas akibat banjir sejak awal 2020 lalu. Mulanya, Rian Ernest mengungkap keraguannya pada kinerja Anies Baswedan. "Jadi begini, dari awal PSI susah melihat performa dan kinerja gubernur," ucap Rian.

"Dari sejak awal dilantik sebenarnya, kami sudah melihat." Sejak awal dilantik, Anies Baswedan disebutnya juga sudah diimbau sejumlah pihak untuk fokus pada naturalisasi dan normalisasi sungai. Namun, sang gubernur justru mengumumkan diselenggarakannya Formula E di Monas.

"Kami sudah berikan warning, normalisasi dan naturalisasi sungai konsepnya sudah sampai mana," kata Rian. Menurut dia, gelaran Formula E itu hanya menghabis habiskan anggaran. "Kita belum tahu konsepnya seperti apa tiba tiba keluarlah Formula E, (Rp) 1,6 triliun," ujar Rian.

Ia menilai, anggaran sebesar itu bahkan bisa digunakan untuk menanggulangi banjir. "Anggaran sebesar itu bisa buat 250 rumah pompa, bisa untuk membuat dua bendungan," kata Rian. "Jakarta sekarang fokusnya soal macet dan banjir, ini yang kami pertanyakan kepada Pak Gubernur."

Lantas, Rian pun menyinggung sejumlah korban tewas akibat banjir Januari 2020 lalu. Hal itu lah yang disebutnya menjadi alasan DPR membentuk Pansus Banjir Jakarta. "Lalu begitu akhirnya sudah ada puluhan orang tewas dari awal mah kita bilang kita sudah harus Pansus," terang Rian.

"Karena sudah ada yang tewas, ini ada hal yang enggak bener dari Pak Gubernur."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *