Mobil bekas Semarang yang biasanya dijual di pasaran, sang pemilik memiliki alasan tertentu mengapa akhirnya harus menjual mobil tersebut. Bisa karena kondisinya yang sudah kurang bagus, ingin membeli mobil baru, atau karena bekas banjir dan tidak kuat dengan biaya servisnya.
Ciri-ciri Mobil Bekas Banjir
Bagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan dan rawan banjir, maka mobil juga menjadi salah satu benda yang menjadi korbannya. Kondisi mobil bekas yang merupakan bekas banjir tentu berbeda dengan kondisi mobil bekas lainnya. Apa saja ciri-cirinya?
- Fungsi Perangkat Elektronik yang Menurun
Saat mobil terendam banjir, maka otomatis seluruh bagian mobil tersebut juga akan terkena dampaknya tak terkecuali dengan komponen elektrik. Periksalah setiap fungsi perangkat elektronik yang terdapat pada mobil mulai dari AC, audio, lampu, wiper, dan lainnya apakah masih normal.
Salah satu komponen elektronik yang paling rentan rusak jika terkena banjir adalah lampu indikator EPS (Electronik Power Steering) yang terdapat pada bagian dashboard. Jika tidak menyala, bisa jadi dikarenakan oleh air banjir yang mengenainya.
- Periksa Apakah Ada Endapan Lumpur dan Kotoran
Mobil bekas banjir yang sudah dibersihkan semaksimal mungkin tetap saja masih bisa dengan mudah terdeteksi bahwa itu bekas banjir. Anda bisa memperhatikannya dari ada atau tidaknya endapan lumpur maupun kotoran pada bagian interior.
Endapan lumpur tersebut biasanya akan sulit dibersihkan pada bagian sudut dan sela interior. Kotoran tersebut mudah masuk ke bagian interior dan lubang-lubang tertentu pada bagian mobil seperti kisi-kis AC, kabel, sudut panel, sela-sela, penutpu speaker, dan rel jok mobil.
- Aroma yang Tidak Sedap
Selain dilihat dari endapan kotoran atau lumpur yang masih menempel pada bagian tertentu mobil, mobil bekas banjir biasanya juga akan memiliki aroma kabin yang tidak sedap dan sulit dihilangkan. Bisa dibilang ini merupakan ciri-ciri mobil bekas banjir yang paling mudah dikenali.
Tidak semua mobil bekas Semarang akibat banjir merupakan mobil yang tidak layak dibeli. Beberapa komponen mungkin memang harus diservis agar tetap dapat berfungsi normal sebagaimana mestinya.