Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat disinggung penyebab bencana banjir yang kembali terjadi di ibukota. Namun, Anies Baswedan rupanya masih enggan menjawab penyebab banjir. "Pak Anies, apakah sudah berhasil mengidentifikasi sebenarnya masalah atau penyebab utamanya itu di mana pak?," tanya wartawan.

"Begini, pada fase ini semua fokus pada evakuasi penyelamatan warga," ungkap Anies. Meski demikian, Anies sempat menyinggung masalah curah hujan. Ia mengatakan tidak bisa mengendalikan curah hujan, namun pihaknya akan mengatasi permasalahan akibat besarnya curah hujan.

"Curah hujan tidak dalam kendali kita, tetapi penanggulangan atas curah hujan dalam kendali kita. Sekarang kita fokus di situ," jelas Anies. Pada kesempatan itu, Anies mengatakan bahwa kali ini banjir juga mengenangi tempat tempat yang belum pernah banjir sebelumnya. "Karena banyak tempat tempat yang tidak pernah mengalami banjir juga sekarang mengalami," kata Anies.

Gubernur berusia 50 tahun ini mengatakan masih ingin fokus menyelamatkan warga lantaran banyak masyarakat belum terevakuasi. "Nah nanti kita akan lihat, kita akan duduk, lihat sesudah selesai tetapi pada fase ini pastikan semua warga selamat." "Karena di beberapa lokasi sebagian belum selesai evakuasi," jelasnya.

Kemudian, Anies mengungkap satu di antara daerah di Jakarta yang belum terevakuasi. "Tadi di Cipinang Melayu misalnya, ada 10 perahu karet kita mengangkut warga yang masih ada di dalam." "Lebih dari 100 orang masih berada di dalam perkampungan, jadi kita sekarang fokus pada itu," bebernya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berjanji akan mencari penyebab banjir setelah selesai menyelamatkan warga. "Sesudah itu kemudian kita tengok apa yang menjadi sumber masalah." "Dan kita harus perhatikan di sini, bahwa ini kondisi cukup ekstrem, jadi respon kita sekarang adalah respon cepat memastikan warga selamat," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama,Anies mengatakan pihaknya akan memastikan kembali apakah penyebab meninggal warganya karena bencana banjir atau tidak. "Korban meninggal ada laporan beberapa korban jiwa, sedang dikonfirmasi apakah meninggalnya terkait dengan banjir atau tidak," ujar Anies. Ia menegaskan, dirinya tidak akan menutup nutupi apa yang terjadi di lapangan.

Anies berjanji, setelah mendapat informasi yang akurat akan segera mengumumkannya pada masyarakat. "Tapi kita akan buka semua informasi apa adanya, tidak akan ada yang ditutup tutupi." "Jadi begitu kita punya informasi atas jumlahnya dan apa sebabnya kita umumkan," jelasnya.

Kemudian, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan bahwa ada laporan meninggalnya seorang remaja karena aliran listrik. "Tadi sudah ada laporan dari pusat, sudah ada satu yang meninggal karena aliran listrik," ucap dia. Meski demikian, Anies mengatakan sekali lagi bahwa ia akan memastikan kembali penyebab kematian.

"Tapi aliran listriknya itu karena banjir apa pulang tadi malam sesudah acara tahun baru, kita belum tahu jadi konfirmasi," tuturnya. Ia mengatakan bahwa warga meninggal itu merupakan seorang remaja dari Kemayoran yang meninggal pada pagi hari . "Di Jakarta Pusat, ini kita monitoring terus, jadi usianya 16 tahun di Kelurahan Serdang, Kemayoran."

"Jadi meninggal dunia terserang arus listrik pada pukul 5.45 pagi," bebernya. Anies mengatakan, pihaknya tidak ingin terburu buru dalam menginformasikan permasalah banjir di awal tahun 2020 ini. "Nah cuma ini harus dicek apa ini lokasinya, lokasi banjir atau karena faktor lain."

"Jadi kita enggak mau buru buru, begitu ada informasi kami sampaikan," kata Anies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *