–Merebaknya virus corona (Covid 19) berdampak pada hampir semua aspek kehidupan, tidak kecuali kehidupan para pedagang harian, khususnya di kawasan Tangerang. Apalagi Kota dan Kabupaten Tangerang, serta Tangerang Selatan (Tangerang Raya) akan memberlakukan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) besok, 18 April hingga 3 Mei 2020. Menjelang PSBB di Tangerang Raya menimbulkan berbagai macam reaksi masyarakat.
Sejumlah orang mengatakan akan mematuhi kebijakan pemerintah jika itu memang keputusan yang diambil pemerintah dan akan membantu mengurangi penyebaran virus corona di Tangerang. Tibunnews mewawancarai seorang pedagang sayur yang biasa berkeliling komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Jumat (17/4/2020). Sebut saja namanya Mamang, karena memang kebanyakan ibu ibu komplek atau pembelinya memanggilnya demikian. Nama aslinya adalah Asep diperkirakan berumur 55 tahunan.
Ia berujar akan mematuhi kebijkan yang akan dilakukan pemerintah, meskipun dia belum memperoleh informasi langsung dari pemerintah daerah setempat, khususnya dikawasan Cicayur, Kecamatan Kelapa dua, Kabupaten Tangerang dimana tempat ia tinggal. Ia baru mendapatkan informasi tentang PSBB dari sejumlah media elektronik, dan media televisi. “Belum ada informasi (lebih lanjut) besok gimana (boleh jualan atau tidak),” ujarnya.
Mamang mengatakan dirinya kerap mendapatkan cerita dari ibu ibu yang berbelanja padanya tentang kondisi mereka. Karena sebagian besar kantor diliburkan, mendekati bulan Ramadhan dan Idul Fitri warga mengharapkan gaji agar segera turun untuk memenuhi kebutuhan mereka. “Kalau masalah mudik mah, ya itu mah bisa (ga dilakukan) tapi kan mau bulan puasa jadi banyak kebutuhan,” ujarnya.
“Belum lagi yang harus membayar cicilan,” lanjutnya Meski mengaku kalau tidak pernah mendengar ada kerabat maupun tetangga yang harus diputus bubungan kerjanya (PHK), akan tetapi anaknya yang bekerja sebagai penjaga toko di mall juga harus diliburkan. “Anak sih diliburin, ga tau kalau tetangga mah (ada yang di PHK atau tidak)” sambungnya.
Mamang berujar tidak tau apa dirinya masih diperbolehkan berkeliling ketika PSBB di Tangerang raya diterapkan. Akan tetapi ia akan berusaha patuh pada kebijakan pemerintah setempat agar penyebaran virus corona segera dapat diatasi. “Harapannya ya aman aman aja biar cepet tuntas ini corona. Kasian yang kerja pada diliburin padahal mau lebaran. Ngarepin gaji, kan nggak turun,” ujarnya
Walaupun tidak secara langsung mengatakan, Mamang sebagai masyarakat tentunya juga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah jika memang saat PSBB Tangerang Raya dia tidak diperkenankan untuk berjualan sayur keliling seperti biasanya. Hal tersebut tentunya dapat mengurangi beban bagi dirinya dan keluarga selama masa PSBB dan menjelang bulan Ramadhan.