China mengisolasi kota kota di provinsi timur laut yang berbatasan dengan Korea Utara. Hal ini dilakukan pemerintah setelah muncul sekelompok kasus infeksi yang perlahan meningkat. Sehingga ini memunculkan kekhawatiran munculnya gelombang kedua wabah dimana China telah berjuang selama berbulan bulan demi kembali ke kehidupan normal, sebagaimana dikutip dari .
Di Kota Jilin, kota terbesar kedua di Provinsi Jilin, semua transportasi umum seperti bus dan kereta api berhenti beroperasi. Sejak Rabu (13/5/2020) lalu, kompleks perumahan pusat ditemukannya enam infeksi corona baru ditutup. Begitu pula dengan sekolah sekolah yang baru dibuka sudah ditutup kembali.
Ternyata keenam orang ini melakukan kontak dengan beberapa orang di kota tetangga, Shulan. Kota ini sudah dikunci oleh pemerintah sejak Minggu lalu. Secara keseluruhan, setidaknya 22 infeksi menyebar di tiga kota di dua provinsi.
Antara lain di kota Jilin dan Shulan di Provinsi Jilin, dan Kota Shenyang di Provinsi Liaoning. Semua kasus infeksi baru itu terkait satu sama lainnya, menjadikannya angka infeksi tertinggi sejak beberapa bulan bebas wabah. Meski belum ada informasi keterkaitan kasus penularan Covid 19 ini dengan Korea Utara, tapi kedekatan antara beberapa kota di China ini menimbulkan keresahan, wabah dari luar masuk ke China lagi.
Korea Utara belum mengonfirmasi adanya infeksi Covid 19, tetapi militer AS mengatakan, mereka mencurigai ada kasus yang tidak diungkapkan. Rezim Kim Jong Un juga diduga telah menerima bantuan dari negara negara lain untuk memerangi virus tersebut. China waspada tinggi terhadap setiap kebangkitan virus menjelang pertemuan politik tahunannya yang ditetapkan pada akhir bulan ini di Beijing.
Awal pekan ini, Wuhan mengatakan, akan menguji seluruh 11 juta populasi setelah beberapa kasus baru terdeteksi untuk pertama kalinya sejak penutupannya dicabut pada 8 April. Menurut pernyataan otoritas kesehatan Jilin, 4,5 juta penduduk di Kota Jilin kini hanya diizinkan keluar batas kota bila hasil tes negatif Covid 19. Tidak hanya hasil tes, tapi setelah itu mereka harus menyelesaikan karantina pribadi.
Bus dan layanan kereta api telah dihentikan sebagaimana penutupan Wuhan pada 23 Januari silam. Kota kota sekitarnya di Provinsi Jilin juga telah menutup tempat tempat hiburan, dan menerapkan kontrol ketat pada akses ke tempat tempat umum. "Tidak ada pejalan kaki di jalan, hanya beberapa mobil sporadis," kata Wei Hong (19), seorang penduduk daerah Fengmen, yang terinfeksi corona paling parah di Kota Jilin.
Wakil Wali kota Jilin, Gai Dongping pada Rabu (13/5/2020) lalu mengatakan, Jilin akan menerapkan langkah langkah pengendalian epidemi serupa dengan kota besar yang punya resiko tinggi penularan. Kota ini sedang melakukan penyelidikan epidemiologi di bawah bimbingan tim ahli nasional dan lebih dari 2.500 orang telah diperiksa sejauh ini. Sudah ada 367 kontak dekat dari pasien terinfeksi yang sedang dilacak.
Perbatasan utara China dengan Rusia juga menjadi ancaman bagi negeri tirai bambu ini. Sebab kini Rusia menjadi salah satu negara dengan angka infeksi terbesar di Eropa. Sementara ini, kontrol ketat telah diberlakukan di Provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia.
Para pengunjung di provinsi itu harus melakukan karantina selama 35 hari.