Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19 Achmad Yurianto mengimbau agar umat Islam menjalankan ibadah di rumah selama bulan suci Ramadan. Achmad Yurianto mengatakan langkah tersebut perlu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia. "Untuk umat muslim yang saat ini menjalankan ramadan sebaiknya laksanakan ramadan bersama keluarga karena di luar rumah kita tidak pernah tahu siapa yang membawa virus," ujar Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020).
Achmad Yurianto mengatakan banyak kegiatan selama bulan ramadan yang bisa dilakukan di rumah. Dirinya menyebut kegiatan ibadah ramadan pada tahun ini tidak bisa dilakukan di masjid. Langkah ini semata mata untuk mencegah transmisi virus corona antar manusia.
"Puasa tahun ini kita sedang menghadapi pandemi Covid 19. Banyak hal yang tidak bisa kita laksanakan seperti salat tarawih berjamaah di masjid. Ada yang tidak bisa kita lakukan beritikaf dengan keluarga di 10 malam terakhir di masjid," ucap Achmad Yurianto. Seperti diketahui, penambahan pasien positif corona pada hari ini sebanyak 436 orang. Sehingga total terdapat 8.211 orang yang positif corona di Indonesia. Sementara jumlah pasien positif corona yang sembuh telah mencapai 1.002 orang.
Terjadi penambahan 42 orang pasien yang sembuh. Sedangkan untuk kasus meninggal yang terjadi penambahan sebanyak 42 orang. Sehingga total pasien yang meninggal bertambah menjadi 689 orang.
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah. Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona. "Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB,Minggu (5/3/2020). Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain. Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis. "Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya. Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.
Yurimenyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam. Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun. "Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita. "Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri. Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid 19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya. "Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus menerus mendistribusikanAPD (Alat Pelindung Diri)agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi,"kata Yuri.