Salah satu perusahaan produk kecantikan terbesar di dunia, L’Oreal mengumumkan kalau mereka resmi menghapus kata whitening (pemutih) dan light (terang) untuk mendeskripsikan produk-produk mereka. Langkah ini sekaligus sebagai pernyataan sikap perusahaan terkait isu rasisme dan perlakukan tidak adil terhadap warga kulit hitam yang menyeruak setelah kematian George Floyd.
Pihak L’Oreal menyampaikan keterangan tersebut pada Jumat, 27 Juni 2020. “Grup L’Oreal memutuskan untuk menghilangkan kata white/whitening, fair/fairness, light/lightening dari semua produk perata warna kulit,” demikian rilis resmi perusahaan kosmetik asal Prancis itu yang dilansir dari laman CNN (29/6/2020).
Pernyataan Menyusul Tudingan Munafik dari Warganet
L’Oreal menghadapi kritikan pada awal bulan ini menyusul cuitan resmi mereka di Twitter. Cuitan tersebut menyatakan bahwa mereka ‘berdiri dalam solidaritas bersama komunitas warga kulit hitam, dan (menolak) ketidakadilan dalam bentuk apapun.’
Cuitan tersebut menyulut komentar pedas dari warganet. Mereka dianggap munafik setelah memutus kontrak dengan seorang model Inggris bernama Munroe Bergdorf pada 2017 lalu setelah ia mengomentari tentang rasisme sistemik.
Sang model juga mengkritik L’Oreal atas pesan solidaritas terhadap Black Lives Matter. Ia menyebut brand tersebut telah ‘melemparkannya ke serigala-serigala’ setelah menyuarakan tentang rasisme dan supremasi kulit putih.
Bergdorf merupakan model transgender pertama yang direkrut L’Oreal sebelum dia dipecat. Komentar Bergdorf itu membuat Presiden L’Oreal Paris, Delphine Viguier bereaksi.
Ia menyatakan ‘menyesal atas bagaimana situasi tersebut ditangani’. Perusahaan tersebut kemudian memutuskan kembali merekrut Bergdorf dan dia kini akan bergabung sebagai dewan penasihat untuk urusan keberagaman dan inklusivitas di perusahaan L’Oreal cabang Inggris.
Ikuti Langkah Unilever dan Johnson & Johnson
L’Oreal bukan perusahaan pertama yang mengambil keputusan serupa seiring tekanan publik atas kontroversi produk pencerah kulit dan kurangnya keberagaman rasial di dalam produk dan sejumlah iklannya.
Pada Kamis lalu, Unilever Hindustan memutuskan hal serupa. Perusahaan yang mengelola area India dan Bangladesh menyatakan berhenti menggunakan kata ‘cerah’ dalam produk perawatan Fair and Lovely. Artinya, nama brand tersebut juga akan berubah. Unilever beralasan hal itu untuk menciptakan visi kecantikan yang lebih inklusif.
Johnson & Johnson juga mengumumkan akan menghentikan produksi dua produk perawatan kulitnya yang mengandung kata pencerah pada labelnya. Kedua brand yang dimaksud adalah Clear & Clear yang dijual di India serta rangkaian Neutrogena Fine Fairness yang biasanya dipasarkan di Asia dan Timur Tengah.