Diduga terpapar radiasi nuklir, satu rumah di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan diperiksa, Senin (24/2/2020). Garis kuning dan hijau dari kepolisian langsung melingkari rumah berkelir putih itu. Petugas yang lebih dulu masuk.

Terlihat mengamankan beberapa benda dari dalam rumah yang dimasukkan ke dalam drum kuning. Drum tersebut sama dengan yang digunakan untuk mengangkut tanah terkontaminasi radioaktif jenis cesium 137 di lahan kosong perumahan tersebut. Seperti diketahui, sumber radioaktif lebih dulu di lahan kosong tersebut.

Pihak Batan dan Bapeten belum bersedia memberikan keterangan terkait pemeriksaan rumah nomor 22 di Blok A itu. Maya, warga Blok A perumahan Batan Indah, mengatakan, rumah tersebut adalah milik Suhaedi. "Bapak Suhaedi sama Sumarni. Anak sudah menikah, satu belum," ujar Maya.

Maya mengatakan, belum tahu apa yang dilakukan oleh tim gabungan, di rumah tetangganya itu. "Tahu tahu ada rame saja," jelasnya. Dua warga di , Kademangan, Setu, Tangerang Selatan diduga terkontaminasi zat .

Dugaannya, mereka memakan buah yang letaknya di sekitar tanah yang sudah tercemar radiasi nuklir. Kontaminasi pada dua warga Batan Indah itu diyakini tidak berdampak biologis karena dosisnya di bawah NDB. Sekretaris Utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Hendrianto Hadi Tjahyono, menduga dua warga yang terkontaminasi itu akibat memakan buah dari pohon di sekitar area sumber radiasi.

Beberapa pohon sudah dinyatakan terkontaminasi karena menyerap zat melalui akarnya. "Saya kira kalau kontaminasi itu bukan terpapar. Kontaminasi mungkin saja dia pernah kan di situ ada tanaman, misalkan tanaman jeruk, mungkin saja dia pernah memetik jeruk itu meminum jeruk itu," ujar Hendrianto di Kantor Pemkot , Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (21/2/2020). Hendrianto mengatakan, sembilan orang yang diperiksa itu adalah warga yang tinggalnya berdekatan dengan area sumber radiasi.

"Orang orang yang random terpilih, yang tinggal di rumah rumah terdekat dengan lokasi," ujarnya. Ditemukan adanya paparan di Perumahan BATAN Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan. Diduga, serpihan sumber tersebut dibuang oleh oknum yang tak bertanggung jawab.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/2/2020) Indra menegaskan, Kompleks Batan Indah bukanlah permukiman tempat kegiatan pemanfaatan nuklir. "Jadi seharusnya memang tidak boleh ada seperti ini, jadi ini limbah atau sumber baru, tidak boleh ada di sini," ujarnya.

Hal itu menegaskan bahwa serpihan penyebar tersebut diletakkan oleh sesaorang dari luar perumahan. "Jadi kalau pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, jalannya kan enggak bisa jalan sendiri ke sini kan artinya ada oknum atau siapapun yang kita belum tahu Yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," ujarnya. Sosok pembuang serpihan itu juga sedang diinvestigasi, dari sudut pemeriksaan secara laboratorium, maupun orang yang membuangnya.

"Ini yang sedang kami investigasi dari objek yang ada. Adakah informasi lanjutan yang bisa kita timdak lanjut. Kita juga sidah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk investigasi awal," ujarnya. "Tapi ini masih perlu hasil dari lab teknisnya Batan, ini sebenarnya produknya siapa dan seterusnya," tutupnya. Lingkungan yang diduga terkontaminasi pun sudah dikelilingi garis kuning.

Warga dilarang melintas dengan alasan keselamatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *