Pemulung bah Tono yang pengakuannya viral di media sosial kena batunya. Setelah mengaku hanya berpenghasilan Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per hari tetapi ternyata rumahnya bertingkat tiga, kini keluarganya dirundung malu. Pengakuan bah Tono dalam video yang berdurasi sekitar satu menit yang viral di media sosial, kini keluarganya mengunci diri merasa malu dan meminta maaf kepada masyarakat.
Dalam video tersebut bah Tono yang merupakan warga, Kampung Babakan Sonari, RT 02, RW 07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, mengaku penghasilannya Rp 1500 2000 dan kadang makan kadang tidak. Padahal dia memiliki rumah tiga lantai. Menurut Kepala Desa Pangauban, Enep Rusna, kemarin dia sudah datang kepada RT, RW disaksikan Kapolsek dan Camat, meminta maaf. "Sekarang terkunci karena dia katanya malu. Anaknya juga mengaku sangat malu, karena mereka kerja," ujar Enep, di dekat kediaman Tono, Minggu (10/5/2020).
Enep mengaku, tahu persis di awal Tono pindah ke Desa Pangauban, sempat berjualan dan lainnya. Memang rumah Enep, tak jauh dari rumah Tono dan masih satu RT. "Dulu dia orangnya rajin sampai berkebun di Sulaiman, kalau pulang suka bawa cangkul dan karung dipikul," katanya.
Maka kata Enep, kalau melihat saat dia pulang setelah berkebun kelihatan loyo lusuh, orang liatnya jadi timbul belas kasihan lalu mengasihnya. "Dengan adanya yang mengasih, jadi keenakan, lalu dia jadi pemulung dan meminta minta kami juga prihatin," tuturnya. Enep mengaku, dirinya juga bertanya kepada Tono, kenapa setega itu bilang tidak kadang makan kadang tidak, dan dia mengelak.
"Saya tidak mempermasalahkan, saya tahu persis karena pernah dua kali menegornya di mini market yang ada di Margahayu (sedang meminta minta). Saya tanya kernaon malem malam di sini," ucapnya. (*)