Sebuah video amatir yang menunjukkan isi kamar mayat beredar luas di Iran. Video ini direkam oleh seorang pria yang tidak diketahui identitasnya. Dia terdengar sedang menjelaskan siapa mayat mayat yang tergeletak di lantai dan meja meja itu.
Belakangan diketahui, lokasi kamar mayat itu ada di Kota Qom. Selain deretan mayat yang dibungkus sesuatu berwarna hitam, ada beberapa petugas yang memakai hazmat. Di samping mereka tampak sejumlah mayat yang ditaruh di atas kasur troli dan selebihnya ada di lantai.
Di dalam video itu ada terjemahan Bahasa Inggris yang menerangkan para jenazah itu adalah korban jiwa dari Covid 19 di Iran. Pria di dalam video menjelaskan tempat itu adalah lokasi untuk membersihkan mayat. Lokasinya berada di Behest Massoumeh, Kota Qom.
"Saya merekam ini pada Selasa (3/3/2020). Mereka mencuci mayat di pagi hari, tapi jumlah yang harus dikerjakan sangat besar." "Seperti yang kau lihat, ada banyak mayat korban corona. Sudah seperti ini selama enam hari karena kurangnya kemampuan untuk menguburkan dengan baik." "Ini tidak pernah selesai," jelasnya, dilansir .
Ada beberapa mayat yang dia tunjukkan, sudah disimpan cukup lama di sana. "Kadang kadang mereka harus menyimpan mayat di sini untuk 5 sampai 6 hari," jelasnya. Pria perekam video ini sendiri dikabarkan sudah ditangkap pihak berwajib Iran.
Lantaran, dalam rekaman itu dia juga menuduh pemerintah menutupi jumlah kematian sebenarnya. Ini kaitannya dengan corona yang sedang mewabah di Iran. Dia ditangkap atas dugaan menerbitkan gambar yang tidak sah.
Wakil jaksa di Pengadilan Qom mengatakan, bahwa publikasi semacam itu terkait Covid 19 sebenarnya dilarang, dilansir . Memang, jumlah kematian dan infeksi Covid 19 di Iran cukup tinggi. Para pemerintah di Iran pun berusaha meyakinkan masyarakat agar tidak panik.
Tetapi, fakta ada 23 anggota parlemen yang dinyatakan positif Covid 19 membuat masyarakat sulit untuk percaya. Bahkan Senin lalu, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, meninggal dunia karena terinfeksi virus asal China ini. Wakil Presiden Pertama Iran, Eshaq Jahanghiri, memerintahkan para pejabat untuk membatalkan semua perjalanan dinas ke luar negeri.
Informasi lonjakan kasus yang cukup tinggi dalam waktu singkat membuat publik bertanya tanya dengan transparansi pemerintah. Sebab tingginya angka kematian yang dilaporkan beberapa waktu lalu, menunjukkan angka infeksi seharusnya jauh lebih tinggi daripada yang dipastikan pemerintah. Sampai berita ini diturunkan, Iran telah menduduki posisi ke 4 kasus terbanyak di dunia, dilansir The Wuhanvirus .
Sebanyak 2.922 kasus tercatat dan ada 92 kematian. Iran menjadi negara pusat penyebaran Covid 19 di Timur Tengah.